Adakalanya seseorang
membeli rumah di kawasan real estate dengan type tertentu, tidak lama kemudian
sudah melakukan perubahan baik tampilannya maupun organisasi ruangnya.
Rumah Tinggal memang
merupakan sesuatu yang pribadi, sangat terikat dengan kebutuhan penghuni, baik
kebutuhan , yang didasarkan pada aktifitas, jumlah anggota keluarga, pola
kebiasaan, kebutuhan rasa aman, nyaman, ketenangan, maupun masalah selera dan
karakter penghuni/pemilik.
Desain Rumah Tinggal
yang disiapkan Developer sebagai rumah masal, memang dilakukan dengan pendekatan
normative kebutuhan menghuni secara umum, sedangkan kebutuhan yang didasarkan
sesuai kebutuhan dan selera pribadi akan dikembalikan ke masing-masing
konsumen.
Jika berkesempatan
membangun rumah sendiri dengan bantuan arsitek, sebaiknya dilakukan diskusi
yang intensif tentang kebutuhan, kebiasaan keluarga, jumlah anggota keluarga termasuk
prediksi kedepannya maupun selera pribadi , juga cita-citanya tentang sebuah
rumah idaman.
Arsitek yang baik akan
memformulasikan seluruh masukan dari calon penghuni rumah dalam sebuah ide
rancangan, dia akan membantu imaginasi tentang sebuah rumah idaman dari calon
penghuni dalam rancangan yang implementatif, memenuhi aspek teknis, biaya,
estetika dan aspek psikologis.
Diskusi antara calon penghuni
dan arsitek yang berjalan dengan baik, akan menghindarkan dari salah arah
rancangan, atau bongkar pasang pada saat konstruksi, bahkan lebih jauh penghuni
sama sekali tidak mendapatkan rasa memiliki rumah idaman.
Tidak ada lain media
diskusi ini efektif dilakukan dengan media gambar. Gambar arsitektural yang mudah
dipahami oleh calon penghuni tentu berbeda dengan gambar yang digunakan sebagai
panduan pelaksanaan konstruksi.
Gambar media diskusi
dan komunikasi antara calon penghuni dengan arsitek adalah gambar yang
menyimpulkan keinginan calon penghuni dan gagasan yang ditawarkan arsitek.
Rumah Tinggal di Balikpapan, Desain Pandan Alas Studio-budi heriyanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar