Senin, 04 Agustus 2014

Diskusilah Dengan Arsitek Anda



Adakalanya seseorang membeli rumah di kawasan real estate dengan type tertentu, tidak lama kemudian sudah melakukan perubahan baik tampilannya maupun organisasi ruangnya.
Rumah Tinggal memang merupakan sesuatu yang pribadi, sangat terikat dengan kebutuhan penghuni, baik kebutuhan , yang didasarkan pada aktifitas, jumlah anggota keluarga, pola kebiasaan, kebutuhan rasa aman, nyaman, ketenangan, maupun masalah selera dan karakter penghuni/pemilik.
Desain Rumah Tinggal yang disiapkan Developer sebagai rumah masal, memang dilakukan dengan pendekatan normative kebutuhan menghuni secara umum, sedangkan kebutuhan yang didasarkan sesuai kebutuhan dan selera pribadi akan dikembalikan ke masing-masing konsumen.

Jika berkesempatan membangun rumah sendiri dengan bantuan arsitek, sebaiknya dilakukan diskusi yang intensif tentang kebutuhan, kebiasaan keluarga, jumlah anggota keluarga termasuk prediksi kedepannya maupun selera pribadi , juga cita-citanya tentang sebuah rumah idaman.
Arsitek yang baik akan memformulasikan seluruh masukan dari calon penghuni rumah dalam sebuah ide rancangan, dia akan membantu imaginasi tentang sebuah rumah idaman dari calon penghuni dalam rancangan yang implementatif, memenuhi aspek teknis, biaya, estetika dan aspek psikologis.

Diskusi antara calon penghuni dan arsitek yang berjalan dengan baik, akan menghindarkan dari salah arah rancangan, atau bongkar pasang pada saat konstruksi, bahkan lebih jauh penghuni sama sekali tidak mendapatkan rasa memiliki rumah idaman.
Tidak ada lain media diskusi ini efektif dilakukan dengan media gambar. Gambar arsitektural yang mudah dipahami oleh calon penghuni tentu berbeda dengan gambar yang digunakan sebagai panduan pelaksanaan konstruksi.
Gambar media diskusi dan komunikasi antara calon penghuni dengan arsitek adalah gambar yang menyimpulkan keinginan calon penghuni dan gagasan yang ditawarkan arsitek.



Rumah Tinggal di Balikpapan, Desain Pandan Alas Studio-budi heriyanto


Bagaimanakah Seharusnya Ruang Tidur Kita



Dari beberapa ruang yang kita perlukan dalam sebuah rumah tinggal, ruang tidur merupakan yang paling utama, didalam ruang tidur itulah harapan kita untuk mendapatkan kenyamanan, ketenangan, privacy yang bersifat pribadi dapat terpenuhi.
Dari sekadar berfungsi menampung tempat tidur, hingga menampung aktifitas lain, sebuah ruang tidur selayaknya mendapatkan nilai kenyamanan, ketenangan dan privacy yang paling tinggi.
Dewasa ini dengan sistim utilitas yang dapat mengkondisikan pencahayaan, penghawaan sekaligus peredaman suara dalam ruangan nilai itu mudah didapatkan, walaupun dengan konsekwensi tersendiri karena harus membayar biaya listrik yang lebih besar daripada jika rumah kita mengandalkan segala sesuatu yang alami, kecuali penerangan malam hari dan peralatan yang memerlukan listrik.
Beberapa orang bahkan merasa terasing dirumahnya sendiri ketika didalam ruang tidur yang ber-AC, dengan treatment kebisingan prima, sehingga kesejukan dan kesenyapan yang didapatkan pada ruang tidurnya justru memisahkan dengan aktifitas yang terjadi di dalam rumahnya, sebagai contoh dia tidak bisa mendengar suara anggota keluarga yang lain, tetapi  ini akan berpulang pada kebutuhan masing-masing pribadi.
Dengan asumsi anda berkeinginan mempunyai tempat tinggal yang hemat energy, dengan  luas tanah terbatas dan tinggal di negeri tropis apa yang harus dilakukan jika ingin tetap mendapatkan kenyamanan, ketenangan didalam ruang tidur anda?
Ketika setiap tidur anda cepat terbangun, basah kuyup karena keringat, nafas tersengal-sengal, jangan terburu-buru menganggap jantung anda bermasalah, mungkin anda sehat-sehat saja, tetapi ruang tidur anda yang tidak sehat. Oksigen yang kurang lembab dan pengap.
Ketika anda mempercayakan rancangan sebuah rumah kepada seorang arsitek, atau anda rancang sendiri, pastikan rancangan ruang tidur anda memperhatikan
1.       Terhadap orientasi atau lintasan matahari
Matahari merupakan anugerah bagi kita yang hidup di Negara tropis, merupakan sumber cahaya dan kehangatan sepanjang waktu. Tetapi Matahari juga dapat memberikan potensi ketidak nyamanan ketika sinar dan panasnya langsung mengenai kita, apalagi pada saat tidur siang antara jam 14.00 hingga 16.00 sore, tetapi sinar matahari langsung sangat bermanfaat untuk memberikan kehangatan sekaligus membasmi bakteri dalam ruang tidur terutama matahari pagi, dan saat itu anda tidak sedang tidur.
Dengan demikian pilihan ruang tidur yang mempunyai jendela menghadap timur lebih ideal.

2.       Penempatan pada zona ideal untuk memperoleh tingkat privacy yang cukup
Mungkin anda punya kesempatan untuk memperoleh ruang hijau (taman) yang dapat dinikmati dari ruang tidur. Buatlah bagian tersebut merupakan ruang hijau yang pasif, bukan merupakan zona  aksesibilitas aktifitas rumah, yang potensial menganggu ketenangan dan privacy didalam ruang tidur.
Jauhkan atau jangan terlalu dekat dengan teras atau ruang penerima yang bersifat umum.
Jauhkan juga dari ruang garasi, maka akan didapatkan ruang tidur yang tenang dan nilai privacy terjaga


3.       Usahakan terjadi cross ventilation
Terjadinya aliran udara segar ke dalam ruang tidur, akan menjamin tercapainya tingkat kenyamanan yang baik, ventilasi  jendela dan ventilasi/lubang angin diatas pintu yang dirancang khusus, merupakan pilihan sederhana untuk memperoleh alran udara sebagai penghawaan alami dalam ruang tidur.

4.       Rancangan Jendela
Jendela merupakan bagian transparan  yang dapat dibuka dan ditutup dimana terang matahari dapat memberikan pencahayaan alami, jendela juga merupakan penghubung visual antara ruang dalam dan ruang luar sehingga penghuni didalam ruang merasa lebih luas dan tidak tertekan, namun jendela ruang tidur haruslah dirancang dengan memperhatikan tingkat privacy yang lebih tinggi.
Aktifitas utama kita dalam posisi tidur atau berbaring di tempat tidur, pada umumnya antara 40cm-60 cm dari lantai , demikian juga ketika meletakkan meja rias atau meja kerja di dalam ruang tidur, tinggi meja tersebut berkisar 70 cm, sehingga ambang bawah jendela ruang tidur sebaiknya dirancang diatas 60cm-70cm, dengan demikian aktifitas tidur dapat terlindungi secara visual dari luar ruang, sementara juga leluasa meletakkan perabot lain di dalam ruang tidur.

5.       Letak pintu
Usahakan ketika pintu ruang tidur terbuka, aktifitas tidur/ tempat tidur didalam ruang terlindungi secara visual. Jika mendapatkan kesempatan mempunyai ruang tidur yang luas, dengan Kamar mandi WC menyatu dengan ruang tidur maka KM/WC dapat dirancang sebagai penghalang visual kea rah tempat tidur

6.       Material Ruangan
Dinding bata plester, gypsum,papan merupakan material yang ideal karena sifatnya yang absorb  menyerap panas dan bunyi.
Penggunaan terlalu banyak material keras seperti kaca, keramik akan menyebabkan pantulan bunyi pada ruang yang mengurangi nilai ketenangan dan kenyamanan.

Tingkat kemampuan, sifat dan karakter sesorang berpengaruh pada pilihan rancangan ruang tidur yang diidamkan , namun demikian faktor-faktor tersebut diatas merupakan standard umum yang perlu diperhatikan untuk sebuah ruang tidur yang nyaman, tenang sekaligus menjaga nilai privacy penghuninya


Rumah Tinggal Di Mampang Prapatan
Desain Pandan Alas Studio - Budi Heriyanto